Senin, 27 Februari 2017
Desa Pandansari Jadi Sasaran TMMD
Desa Pandansari Jadi Sasaran TMMD
Desa Pandansari Kecamatan Sruweng menjadi sasaran Program TNI Manunggal
Membangun Desa (TMMD) ke-96 Kodim 0709/Kebumen tahun 2016. Kendati masih
harus menunggu kapan persisnya pelaksanaan TMMD, Kodim 0709 Kebumen
telah melaksanakan kegiatan pra TMMD dimulai tanggal 4 April hingga 4
Mei 2016.
Adapun beberapa kegiatan yang pra TMMD yang sudah dilaksanakan yakni,
tasyakuran pembukaan, pembuatan pondasi jembatan, penyediAan bis
gorong-gorong dan lain sebagainya.
Dandim
0709/Kebumen Letkol Czi Priyo Sambodo mengatakan, serangkaian
pembangunan di wilayah pedesaan pada program TMMD, dilaksannakan dengan
cara memberdayakan potensi wilayah yang ada di masyarakat. Kesejahteraan
masyaralat menjadi faktor penting dalam upaya pencapaian sasaran
pembangunan. “Dengan program TMMD diharapkan Kemanunggalan TNI dan
rakyat dapat terwujud dan terpelihara dengan baik serta harmonis,”
tuturnya.
Dijelaskannya,
kegiatan TMMD reguler ke-96 dilaksanakan secara terpadu,
bekesinambungan dan lintas sektoral. Kegiatan akan dimulai dari tahap
perencanaan, persiapan, pengawasan dan evaluasi. Lebih lanjut Priyo
Sambodo menjelaskan Kodim 0709/Kebumen memprioritaskan pelaksanaan TMMD
tahun 2016 ini pada desa tertinggal. “Adapun
sasaran pembangunannya meliputi normalisasi saluran drainase dan
penyuluhan teknologi tepat guna. Hal ini untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat setempat,” katanya.
Program TMMD juga membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembanguan fisik dan non fisik. Hal ini singkron dengan program Bupati Kebumen Ir Mohammad Fuad Yahya SE yang juga gencar dalam melaksanakan program penanggulangan kemiskinan. Terlebih saat ini Kabupaten Kebumen masuk dalam urutan ke dua Kabupaten termiskin se Jawa Tengah.
Priyo Sambodo menambahkan sasaran fisik program TMMD diantaranya tersedianya fasilitas jalan penghubung antar desa dan saluran drainase yang memadai. Selain itu meningkatnya fasilitas rumah sehat bagi masyarakat dan meningkatnya kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Adapun yang menjadi sasaran non fisik TMMD diantaranya meningkatnya kesadaran masyarakat tentang wawasan Kebangsaan dan bela negara. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap program Keluarga Berencana (KB) dan kependudukan Nasional serta hidup sehat. Selain itu TMMD juga mempunyai sasaran untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesadaran hukum dan bahaya Narkoba serta bahaya terorisme dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap program Pemerintah tentang administrasi sistem kependudukan dan peningkatan kesejahteraan.
Lebih lanjut dijelaskan, untuk jenis sasaran fisik diantaranya, pembangunan jalan rabat beton, pembuatan plat dueker dan pembuatan gorong-gorong serta rehab rumah tak layak huni (RTLH). Sedangkan untuk sasaran non fisik meliputi, penyuluhan bela negara, penyuluhan kadarkum, penyuluhan UMKM, penyuluhan tenaga kerja, Sosialisasi BPJS Kesehatan dan penyuluhan reproduksi sehat.
Selain itu terdapat juga Penyuluhan Bahlatkom, Gultor/penanggulangan teroris, penyuluhan percepatan penganekaragaman konsumsi berbasis, pangan lokal, pembinaan perangkat desa, penyuluhan kependudukan dan catatan sipil, pasar rakyat dan pemutaran film. “Dalam pelaksanaan program TMMD juga bekerjasama dengan instansi pemerintah terkait,” ucapnya.
Program TMMD juga membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembanguan fisik dan non fisik. Hal ini singkron dengan program Bupati Kebumen Ir Mohammad Fuad Yahya SE yang juga gencar dalam melaksanakan program penanggulangan kemiskinan. Terlebih saat ini Kabupaten Kebumen masuk dalam urutan ke dua Kabupaten termiskin se Jawa Tengah.
Priyo Sambodo menambahkan sasaran fisik program TMMD diantaranya tersedianya fasilitas jalan penghubung antar desa dan saluran drainase yang memadai. Selain itu meningkatnya fasilitas rumah sehat bagi masyarakat dan meningkatnya kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Adapun yang menjadi sasaran non fisik TMMD diantaranya meningkatnya kesadaran masyarakat tentang wawasan Kebangsaan dan bela negara. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap program Keluarga Berencana (KB) dan kependudukan Nasional serta hidup sehat. Selain itu TMMD juga mempunyai sasaran untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesadaran hukum dan bahaya Narkoba serta bahaya terorisme dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap program Pemerintah tentang administrasi sistem kependudukan dan peningkatan kesejahteraan.
Lebih lanjut dijelaskan, untuk jenis sasaran fisik diantaranya, pembangunan jalan rabat beton, pembuatan plat dueker dan pembuatan gorong-gorong serta rehab rumah tak layak huni (RTLH). Sedangkan untuk sasaran non fisik meliputi, penyuluhan bela negara, penyuluhan kadarkum, penyuluhan UMKM, penyuluhan tenaga kerja, Sosialisasi BPJS Kesehatan dan penyuluhan reproduksi sehat.
Selain itu terdapat juga Penyuluhan Bahlatkom, Gultor/penanggulangan teroris, penyuluhan percepatan penganekaragaman konsumsi berbasis, pangan lokal, pembinaan perangkat desa, penyuluhan kependudukan dan catatan sipil, pasar rakyat dan pemutaran film. “Dalam pelaksanaan program TMMD juga bekerjasama dengan instansi pemerintah terkait,” ucapnya.
CURUG DESA PANDANSARI
CURUG DESA PANDANSARI
Gugusan perbukitan kecamatan Sruweng bagian utara ternyata
memiliki keindahan alam. Wilayah yang diukir alami berupa lembah-lembah
curam tersebut membuat aliran air sungai megalir ekstrim membentuk
sebuah air terjun atau curug. Salah satunya Curug Pandansari yang
terletak di Desa Pandansari Kecamatan Sruweng.
Curug Pandansari memiliki ketinggian lebih dari 25 meter. Air
mengucur dari ketinggian tebing dan kemudian merayap jatuh di dasar
curug yang berbatu. Curug yang berada di aliran Kali Kedungpakis ini
bukanlah lokasi wisata sehingga belum ada fasilitas yang bisa temukan
dilokasi ini. Selain itu Curug Pandansari berlokasi tak jauh dari
pemukiman penduduk setempat.
Hingga saat ini Curug Pandansari hanya dimanffatkan oleh warga
sebagai sumber kebutuhan air saja. Meski demikian pemandangan asri,
pepohonan hijau, udara bersih dan alami masih terasa di Curug
Pandansari. Berjarak sekira 12 Km dari Kota Kebumen atau 5 Km dari jalan
raya nasional membuat Curug Pandansari kerap dikunjungi wisatawan
lokal.
Bagi pengunjung yang ingin melihat Curug Pandansari dengan airnya
yang deras nan indah sangat dianjurkan untuk berkunjung saat musim
penghujan tiba. Pasalnya jika musim kemarau, debt air Curug Pandansari
akan turun drastis cenderung kering. Hal tersebut tak lepas dari aliran
air yang berada di daerah aliran sungai (DAS) yang tidak luas dan
merupakan sungai kecil.
Kali Kedungpakis merupakan anak sungai Kali Kejawang. Kali Kejawang
berhulu di perbukitan utara Sruwneg dan Pejagoan seperti Bukit Kruwet,
Condong, Caplang, Sumbul, Igir Puyuh dan Pranji. Kali Kejawang melewati
sejumlah desa diantaranya Desa Condongcampur, Donosari, Pandansari,
Kejawang, Tanggeran dan Klepusanggar.